Menkominfo: Kami dorong mahasiswa tetap aktif mengkritik

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Muhammad Nuh mendorong mahasiswa di Malang tetap rajin menggelar aksi demontrasi dalam menyampaikan kritik kepada pemerintah. Mahasiswa tak perlu trauma dengan tindakan represif aparat keamanan dalam menangani unjuk rasa di Jakarta.

Namun, satu hal ditekankan Nuh. Mantan rektor ITS Surabaya itu meminta mahasiswa tetap mengedepankan etika dalam menyuarakan kebenaran. Selain itu, tindakannya tidak mengarah pada anarkisme dan merusak fasilitas. Termasuk tidak mudah ditunggangi kelompok lain. “Kami dorong mahasiswa tetap aktif mengkritik dengan unjuk rasa atau cara lainnya. Tetapi jangan membakar atau merusak,” ujar Nuh usai membuka semiloka nasional Menggali dan Membangun Potensi Menulis Dunia Pesantren di Ponpes Al Hikam kemarin.

Menurut dia, esensi kritik yang disampaikan mahasiswa sering benar. Karena itu, aktivitas dinamis para mahasiswa itu harus dipertahankan. Mahasiswa hanya perlu melakukan koreksi dalam pengendalian emosi sekaligus mengedepankan kreativitas dalam mengemas aksi unjuk rasa. “Suara mahasiswa juga harus murni. Jangan sampai hanya ditunggangi kelompok tertentu,” tandas Nuh.

Menkominfo juga mengimbau agar kritik tulisan disertai etika. Bagi dia, etika yang pas bisa mempertajam isi kritik maupun dampaknya. Apalagi kalau penyampaiannya dikemas dengan gaya kreatif yang tinggi. Semua itu akan mengarah pada pembentukan visi kritik membangun. “Kalau tujuannya membangun, harus disampaikan dengan etika. Tidak malah merusak,” ungkap Nuh di hadapan peserta semiloka yang berasal dari Lajnah Ta’lif Wa Nasyr (bidang penerbitan) Nahdlatul Ulama (NU) Jatim tersebut.

Sementara itu, berkaitan dengan terbitnya UU 11/2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Nuh mengakui bahwa sanksi yang diamanatkan UU tersebut rata-rata di atas 5 tahun. Dasar pemikiran pemerintah, kejahatan di jagat maya sangat besar dampaknya karena cepat menyebar, sulit terdeteksi, dan selalu membahayakan. Misalnya, sebuah gambar asusila di dunia maya bisa diakses ribuan kali dan bisa dilihat jutaan manusia. Berbeda dengan gambar asusila di media cetak yang hanya dilihat sekali saja dalam penerbitan hari itu. (yos/yn/radar-malang)

2 Komentar

Filed under Indonesia, Malang, Pendidikan

2 responses to “Menkominfo: Kami dorong mahasiswa tetap aktif mengkritik

  1. terimakasi atas bantuanya ea????????????

Tinggalkan Balasan ke peldi (@peldicinta) Batalkan balasan