Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Malang Dr HM Shofwan SH MSi menghimbau dengan tegas agar para Kepala Sekolah (Kasek) tidak menaikkan SPP maupun Sumbangan Pengembangan Pendidikan (SBPP) nya.
Ia meminta agar para Kasek bersabar jika ada siswa yang nunggak SPP. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya krisis ekonomi global. Apalagi sudah menjadi komitmen pemerintah untuk tetap melindungi siswa miskin agar tetap bersekolah.
Hal itu ia katakan dihadapan seluruh Kasek SD hingga SMA se-Kota Malang yang sengaja dikumpulkan di gedung Vocational Bussines Centre atau VBC kemarin. “Jangan dinaikkan dulu SBPP dan SPP, kalaupun ada yang belum bisa membayar juga jangan dipaksakan. Yang penting semua siswa tetap bisa sekolah,” tegasnya.
Dalam pertemuan itu, Shofwan juga memberikan deadline kepada sekolah-sekolah di Kota Malang untuk merampungkan Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS). Setidaknya Senin depan, semua RAPBS sudah harus dikirim ke Kantor Disdik Jalan Veteran Kota Malang.
“Semua sudah harus selesai, kalau tidak maka kami tidak akan memberikan bantuan alokasi grant ataupun lainnya,” tegasnya.
Dalam pertemuan itu, Shofwan kembali menegaskan bahwa sekolah harus mulai peduli dengan nasib siswa yang terancam drop out atau putus sekolah karena masalah biaya. Anak-anak ini harus diselamatkan dan dibantu sehingga bisa tetap menuntaskan pendidikan hingga 12 tahun. Sebab Malang tengah merintis program wajib belajar 12 tahun ini.
“Akan ada alokasi khusus untuk mereka yang putus sekolah, dan semuanya akan diprogramkan pada 2009 nanti. Ini adalah janji wali kota Malang untuk pendidikan,” tegasnya.
Sementara itu beberapa kepala sekolah yang dimintai komentar tentang tidak ada kenaikan SPP dan SBPP ini menyambut legawa. Hanya saja, untuk beberapa sekolah pinggiran mungkin cukup berat. Sebab masih ada banyak pembenahan yang harus dilakukan sekolah. Jika sumbangan tidak naik, tentu saja program sekolah batal dilaksanakan. (oci/eno) (Lailatul Rosida/malangpost)
Indonesianic 