Malang TV Mengudara Lagi, Dinas Perhubungan Mengecam

Rencana mengudara kembali Malang TV setelah dihentikan September lalu dianggap sebagai tindakan yang keliru. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pos Telekomunikasi Dinas Perhubungan Kota Malang, Atfiah El Zam Zami kepada wartawan kemarin di Balaikota Malang.

Menurutnya, justru seharusnya tindakan Malang TV yang menghentikan operasional diikuti oleh televisi lokal lain yang masih mengudara. Menurutnya, Malang TV telah memberikan contoh yang baik untuk menertibkan diri sendiri sebelum ada tindakan tegas dari pemerintah. Ini untuk menghindari pengobrakan yang mungkin terjadi di masa mendatang, terlebih tahun 2010 nanti stasiun tv tanpa izin akan benar-benar wajib off.

TV Lokal Siaran Terus

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim tidak peduli terhadap terhadap siaran ilegal yang dilakukan manajemen televisi lokal (TV lokal) di Malang Raya. Sebab, Menteri Informasi dan Komunikasi hanya memberi jatah satu Izin Penyelenggara Penyiaran (IPP) untuk TV lokal Malang Raya.

Sikap itu diungkapkan Fajar Arifiyanto, Ketua KPID Jatim ketika berbincang-bicang dengan beberapa pengelola TV lokal di Gajahmada Hotel, Selasa sore. ‘’Silakan saja siaran, Fajar tak tutup mata. Tapi, kalau ada razia atau penertiban, Fajar akan tutup mata juga,’’ tandas Fajar

Seharusnya Bukan Satu, Tapi Tujuh Kanal

Direktur utama Batu TV Andry Hoedino menyangsikan kebijakan Menkominfo yang hanya mengeluarkan satu kanal atau izin bagi TV swasta di Malang Raya. Sesuai pengaturan kanal atau frekuensi dari Balai Monitoring (Balmon) Frekuensi di Malang Raya ada tujuh kanal yang disediakan. Kepastian itu diperolehnya saat menghadiri undangan Depkominfo di Bali beberapa waktu lalu. Tujuh kanal yang disediakan Balmon mulai dari 36 UHF sampai 48 UHF.

Batu TV optimis akan mendapatkan izin siaran dengan menggunakan kanal 48 UHF yang sudah digunakan saat ini. Satu kanal lainnya yang pasti akan digunakan TVRI. Ada sisa lima kanal yang dapat digunakan TV di Malang Raya.

Pemda Wajib Dukung TV Lokal

Ketua Umum Asosiasi Televisi Lokal Indonesia (ATVLI), Imawan Mashuri meminta, pemilik TV lokal menjalankan semua proses perizinan dengan benar. Sedangkan semua perangkat daerah juga harus ikut mendukung keberadaan TV lokal di daerahnya masing-masing.

‘’Saya anjurkan untuk menjalankan proses perizinan dengan benar. Ikuti proses-proses perizinan yang sudah ditetapkan sehingga dia (TV lokal, Red.) bukan lembaga penyiaran yang dianggap liar,’’ tandas Imawan saat dihubungi melalui ponselnya, kemarin sore.

Batu TV dan ATV Tunggu Izin Siaran

Dua stasiun TV lokal Batu, Batu TV dan Agropolitan TV (ATV) tak terlalu risau menanggapi pernyataan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim, Fajar Arifiyanto, bahwa TV-TV lokal Malang Raya yang ISR (Izin Siaran) sedang dalam proses, tetap bisa dianggap illegal. Alasannya, kedua TV kebangaan warga Kota Batu ini telah melalui prosedur yang benar.

“Kalau memang ada edaran dari Menko Infokom bahwa kami harus tutup atau menghentikan siaran, ya kami tutup. Nyatanya kami tak menerima apa pun bentuk edaran resmi hitam di atas putih dari Menko Infokom termasuk KPID Jatim tentang hal itu. Toh kami telah lolos melalui empat tahapan untuk perolehan ISR, mulai dari uji faktual, pra evaluasi dengar pendapat (EDP) I, EDP II ,dan EDP untuk proses mendapatkan ISR,” jelas Direktur Utama Batu TV, Andry Hoediono

Quota Kanal Terbatas, Malang Hanya Boleh Satu TV

Tidak semua televisi lokal di Malang Raya, akan mendapat izin resmi untuk siaran. Sebaliknya, Menteri Negara Komunikasi dan Informasi (Meninfokom) hanya memberi jatah satu kanal kanal atau satu izin saja dari 10 TV yang ingin mengudara.

Hal di atas diungkapkan Fajar Arifiyanto, Ketua Komisi Penyiaran Independen Daerah (KPID) Jatim kepada Malang Post, Jumat sore. Fajar memberikan kabar buruk ini sembari mengikuti rapat dengan Depinfokom di Jakarta, terkait alotnya pemberian izin yang akan diberikan untuk TV-TV lokal di Jatim.
‘’Tidak hanya di Malang Raya, tapi TV-TV lokal se Jatim yang sedang kami bicarakan sekarang (kemarin, Red.). Kami tidak menyangka kalau persoalannya ternyata sangat rumit dan ruwet,’’ tandas Fajar.

Pasca Dibekukan, Karyawan Malang TV Hanya Bisa Menunggu

Belum ada kejelasan kapan kembali mengudara, membuat 76 karyawan Malang TV memilih melakukan safari. Begitu yang dikatakan Agung Baskoro, salah satu karyawan Malang TV.

Kepada Malang Post, Agung yang cukup senior bekerja di stasiun televisi lokal tersebut mengaku, jika seluruh karyawan saat ini belum melakukan action apapun. Malah sebaliknya, karyawan memberikan support sepenuhnya kepada pimpinan Malang TV, Sapto Pratolo.