Kurs Rupiah Jadi Mata Uang yang Melemah Paling Parah di Asia

Rupiah Indonesia mengalami penurunan paling dahsyat di antara seluruh mata uang Asia pada bulan ini. Dana asing ditarik dari saham-saham lokal dalam persiapan para investor untuk rencananya dipindahkan ke USD, menyusul berita kenaikan suku bunga AS.

Investor luar negeri menjual saham senilai 542juta USD lebih dari yang mereka beli pada bulan September, arus keluar terbesar sejak Juni 2013. Bank sentral AS menaikkan estimasi median akhir 2015 untuk suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin menjadi 1.375 persen bulan ini. Indonesia memiliki cadangan devisa sekitar 111,2 M USD dari cadangan pada bulan Agustus, yang setidaknya cukup untuk menutupi biaya 6,5 bulan impor, dibandingkan dengan 11 bulan untuk Filipina.

“Indonesia masih merupakan salah satu negara yang paling rentan di wilayah asia untuk langkah risk-off karena rasio cadangan devisa,” kata Gundy Cahyadi, ekonom DBS Group Holdings Ltd di Singapura.

Nilai tukar rupiah turun 4% pada bulan ini, merupakan tingkat penurunan yang terbesar sejak November 2013, yaitu berada di posisi Rp 12.185/USD pada pukul 04.05 WIB. Melemah 0,1 % pada hari ini (30/9) dan sekitar 2,7% pada kuartal ini.

Keputusan DPR RI yang meloloskan RUU penghapusan pilkada langsung pada 26 September, dinilai sebagai sebuah kemunduran bagi Presiden terpilih Joko Widodo dan partai-partai pendukung saat dia menentangnya. Legislatif menyetujui revisi anggaran 2015 kemarin, tanpa memotong subsidi energi. Joko Widodo, pada awalnya bermaksud untuk mengurangi subsidi bahan bakar.

Tinggalkan komentar

Filed under Ekonomi

Tinggalkan komentar