Pemerintah Berkomitmen Memperkuat Fundamental Ekonomi

JAKARTA–Faktor perekonomian global dan penguatan dolar AS (USD) menjadi penyebab utama terus merosot dan fluktuatifnya nilai tukar rupiah. Pemerintah menjanjikan terus menerbitkan sejumlah kebijakan yang bisa membawa rupiah kembali stabil. Salah satunya adalah kebijakan menurunkan harga BBM, premium dan solar, awal Januari lalu.

“Kebijakan penurunan harga BBM diambil karena harga minyak dunia turun. Itu adalah salah satunya,” terang Menko Perekonomian Sofyan Djalil di Jakarta kemarin (8/1).

Kurs tengah BI yang sempat terpuruk 74 poin pada perdagangan Rabu lalu (7/1) kembali stabil pada perdagangan Kamis lalu (8/1). Kurs tengah BI pada perdagangan kemarin ditransaksikan di level Rp 12.731 per USD atau menguat tipis dari perdagangan sebelumnya di level Rp 12.732.

Sofyan menuturkan bahwa sejumlah kebijakan akan terus dibuat untuk mempertahankan stabilitas rupiah. Pemerintah juga akan terus mempercepat reformasi struktural sehingga mendorong minat investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Menurut Sofyan, telah menyatunya perekonomian dunia membuat gejolak di belahan lain memengaruhi belahan dunia lain. Hal itulah yang kini terjadi di Indonesia. “Perekonomian global saat ini dipengaruhi kondisi Yunani dan itu memengaruhi perekonomian global,” terangnya.

Sofyan menuturkan bahwa faktor eksternal seperti itu di luar kontrol pemerintah. Namun, tentu pemerintah tidak hanya tinggal diam. Dia mengungkapkan bahwa hal yang dapat dilakukan adalah memperbaiki kebijakan dalam negeri.

Yang bisa dilakukan, antara lain, mendorong agar fundamental perekonomian nasional bisa tetap kuat sehingga bisa mengurangi pengaruh global. “Siapa yang duga bahwa dua bulan lalu minyak mentah bisa turun USD 50 per barel?” katanya.

Menurut Sofyan, penguatan fundamental dalam negeri juga bisa dilakukan dengan mengambil kebijakan yang menguntungkan, seperti mengambil tindakan keras dalam hal sistem distribusi dan tata niaga. “Tata niaga berpengaruh besar terhadap inflasi. Masih banyak yang kita pikirkan untuk menghadapi kondisi yang terjadi sekarang ini,” paparnya. (mna/c1/jay/rdrsby)

Tinggalkan komentar

Filed under Ekonomi

Tinggalkan komentar