Tag Archives: kekerasan

Gus Dur dan Perilaku Polisi

Oleh Prija Djatmika

KALAU saja mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) masih hidup, tentu beliau pasti akan amat kecewa dan mungkin malah marah melihat perilaku oknum-oknum polisi akhir-akhir ini. Gus Dur, yang semasa hidupnya sejak belum menjabat presiden sudah sangat jelas menolak institusi polisi berada dalam tubuh militer, secara konsisten ketika menjabat presiden mengesahkan UU No 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia. Berdasar UU itu, polisi resmi berada langsung di bawah presiden dan keluar dari tubuh institusi militer (TNI/ABRI) sebagaimana praktik era Orde Baru.

Namun, sepeninggal beliau, sebagaimana ditampakkan dalam perilaku polisi dalam kasus Mesuji; kasus pelabuhan Sape, Bima; serta penganiayaan oleh oknum Brimob terhadap AAL, 15, bocah pencuri sandal di Palu, praktik-praktik perilaku militeristik polisilah yang malah menonjol. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Indonesia

Protap 01 dan Kebrutalan Aparat

POLISI ternyata belum mengambil pelajaran dari dugaan pelanggaran hak asasi manusia dalam pembubaran kongres di Papua Barat dan penanganan aksi massa di Mesuji, Sumatra Selatan. Itu terlihat dari sikap brutal aparat dalam menghadapi aksi unjuk rasa di Pelabuhan Sape, Bima, Nusa Tenggara Barat.

Dalam video yang beredar, polisi terlihat menembak langsung ke arah massa serta menyerang masyarakat yang tertangkap maupun yang terluka. Akibatnya, tiga orang -versi Komnas HAM- atau dua orang -versi polisi- meninggal dunia. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Indonesia

Senang Penjarakan ‘Preman’ Cewek

Dian Mujianti, siswi SMA Cokroaminoto yang menjadi korban premanisme dua temannya, mengaku tak akan mencabut laporannya. Padahal gara-gara laporan dia ke polisi itulah, Ervina Wulandari atau Vina, 19 tahun dan Lia Kurniawati, 18 tahun, harus berurusan dengan polisi dan dijebloskan ke penjara.
Padahal Vina dan Lia, adalah teman sekolah dia. Bahkan antara Dian dengan Vina dan Lia, adalah sahabat yang sering bermain bersama-sama.

Bahkan selain tak akan mencabut laporan, Dian mengaku senang Vina dan Lia dijebloskan ke penjara. Alasannya, biar dua ‘preman’ cewek asal SMA Cokroaminoto itu jera, sekaligus dari pembelajaran.
‘’Saya senang mereka ditahan. Apalagi, ini juga bagian dari pembelajaran. Biar saja mereka ditahan, karena memang mereka sudah berbuat kejahatan,’’ kata Dian.

Karena itulah, saat orang tua Vina berkunjung ke tempat kosnya, Dian mengaku menerima kedatangan itu. Tapi permintaan untuk mencabut laporan, tidak dikabulkan. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Kabupaten Malang, Malang

Mengulang Kasus ‘Geng Nero’

Kasus penganiayaan oleh geng siswi SMA Cokroaminoto, Rabu lalu, bukan kali pertama terjadi. Agustus lalu, kasus serupa terjadi di Kota Malang. Ketika itu, pelaku dan korban sama-sama berasal dari SMA Salahudin.

Bedanya, jika kasus penganiayaan ala siswi SMA Cokroaminoto polisi langsung bertindak tegas dengan menangkap dan menahan dua pelakunya, sedangkan kasus penganiayaan yang terjadi di areal SMA Salahudin, Jumat (8/8) lalu, hingga saat ini terkesan jalan ditempat.

Meskipun menurut Kanit PPA Polresta Malang Ipda Jayanti, berkas kasus penganiayaan dengan terlapor Ika Widya Safitri, 17 tahun, itu sudah dilimpahkan ke Kejaksaan. ‘’Sudah. Kasusnya sudah kami limpahkan. Sudah lama itu,’’ kata Jayanti Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Malang

Pribadi Pelaku Kekerasan: Vina Disegani Karena Angkuh

Di balik wajahnya yang terkesan anggun, Ervina Wulandari atau biasa disapa Vina, satu dari dua siswi Kelas XII IPS SMA Cokroaminoto, yang harus mendekam di rutan Mapolresta Malang, ternyata memiliki kepribadian tersendiri.

Selain sifatnya yang sangat beda dengan gadis sebayanya, Vina ternyata sosok yang angkuh dan mengarah ke mokong. Termasuk, pandai dalam berkelit dan jarang terlihat kerap bersama keluarga.
Kesan itulah yang diperlihatkan Vina, selama menjalani pemeriksaan petugas. Gadis yang sering mengelak ketika ditanya seberapa dalam keterlibatannya dalam pengeroyokan itu, memilih dimarahi daripada mengakui perbuatannya.

Yang tidak kalah menarik, Vina yang diketahui berasal dari Kecamatan Singosari, tidak segan-segan menyembunyikan asalnya. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Malang, Pendidikan

Dua Siswi yang Mengeroyok Temannya Ditahan, Malah Cengengesan

Dua anggota geng siswi yang menjadi tersangka pengeroyokan terhadap Dian Mujianti, 18, siswi kelas III SMA Cokroaminoto, ditahan. Penahanan terhadap Ervina Wulandari atau Vina, 19, dan Lia Kurniawati, 18, -keduanya juga siswi SMA Cokroaminoto- dilakukan menyusul tuntasnya berkas pemeriksaan mereka siang kemarin. Usai gelar perkara kali kedua, Vina dan Lia digiring masuk ke ruang tahanan Polresta Malang.

Kanit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Ipda Jayanti Harahap mengatakan, keputusan penahanan terhadap Vina sebenarnya sudah ada sejak Jumat (28/11) malam. Namun, surat perintah penahanan dari Kasat Reskrim AKP Kusworo Wibowo baru ditandatangani siang kemarin. Sedangkan Lia -yang baru datang ke polresta kemarin- ditahan usai pemeriksaan.

Latar belakang penahanan adalah kedua tersangka sudah berusia dewasa, yakni minimal 18 tahun. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Malang

Dua Gadis ‘Preman’ Masuk Penjara

(muflikh/mp)

(muflikh/mp)


Setelah Jumat kemarin ditetapkan sebagai tersangka, Sabtu (29/11), Ervina Wulandari atau Vina (19 tahun) dan Lia Kurniawati (18 tahun) dijebloskan penjara.

Dua pelajar SMA Cokroaminoto kelas XII IPS ini, harus meringkuk di penjara khusus wanita di Mapolresta Malang. Keduanya ditahan setelah diperiksa penyidik PPA (Pelayanan Perempuan Anak) Mapolresta Malang, Sabtu siang.

Proses penahanan keduanya sendiri, diiringi isak tangis Mimik Bintarti, ibunda Lia, yang datang selang satu jam setelah anaknya mendatangi ruang penyidikan PPA Mapolresta. Baca lebih lanjut

Tinggalkan komentar

Filed under Malang