Tes calistung berlangsung hingga hari ini. Kepala SDN Margorejo 6 Surabaya Sri Yuniati mengatakan, anak-anak sebaiknya memperhatikan tes menulis. Sebab, tahun lalu anak-anak sering kekurangan waktu. “Biasanya tes menulis butuh waktu lama. Soalnya esai. Kalau membaca dan berhitung, siswa bisa dan ada pilihan ganda,” ujar Sri kemarin.
Tes membaca terdiri atas 40 soal dengan waktu 90 menit. Begitu juga tes menulis. Untuk berhitung, ada 30 soal dengan waktu 90 menit. Sebelum tes, semua peralatan disiapkan. Sekolah juga membekali murid dengan latihan membaca, menulis, dan berhitung. Jika ada siswa yang nilainya kurang, kata Sri, sekolah akan memberikan motivasi kepada siswanya.
Salah seorang siswa SDN Margorejo 6 Surabaya, Jasmine Putri Arumsari, mengatakan, soal calistung kemarin tidak sulit. Dia optimistis mendapat nilai bagus. Khoirunnisa, siswa lain, juga yakin bisa mendapat nilai baik. Dia berhasil menjawab semua soal. “Nggak ada yang sulit soalnya,” ujar Khoirunnisa.
Kabid Dikdas Dispendik Surabaya Eko Prasetyoningsih meninjau langsung pelaksanaan tes itu di SDN Manukan Kulon I dan II. Eko menjelaskan, ujian kompetensi dasar (UKD) calistung merupakan program pembinaan. Selain itu, peningkatan mutu pendidikan secara menyeluruh, mulai perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi program pembelajaran. Sekolah-sekolah yang perolehan nilai siswanya rendah akan dibina dan diberi pelatihan. “Ini menjadi PR bagi guru. Mereka harus menemukan kesulitan siswanya,” jelas dia.
Calistung juga berfungsi sebagai pemetaan kompetensi dasar di sekolah-sekolah Surabaya. Dengan begitu, peningkatan mutu serta kualitas pendidikan di semua lini akan merata. “Tes ini tidak menentukan apa pun. Siswa tidak perlu khawatir,” ungkapnya. (der/kit/c7/roz)